Sabtu, 12 Maret 2016

SBMPTN, SEBUAH AWAL DARI MIMPIKU



Assalamualaykum adek-adek. Gimana nih kabarnya? Udah sejauh mana kalian mempersiapkan ujian nasional? Ah sembari mempersiapkan UN, pasti kalian juga sangat antusias kan untuk menyambut SNMPTN dan SBMPTN? Yups, aku dulu juga gitu. Saking semangatnya pengin ngerasain bangku perguruan tinggi sampai lupa kalau harus lebih giat lagi belajarnya untuk UN ups hehe semoga kalian nggak kayak gitu ya. Sebelumnya adek-adek pasti udah tahu bedanya SNMPTN, SBMPTN, dan UM? Kalau belum tahu tanya guru BK ya hehe, kalau dari guru BK belum jelas juga browsing dek, tapi kalau nggak punya kuota internet bisa tanya kakak kelas kalian aja, insyaAllah Mbak Hajar bersedia :)
Hemm, banyak yang bilang anak-anak yang lolos jalur SNMPTN itu adalah anak-anak yang beruntung karena nggak harus ikut tes seleksi untuk masuk perguruan tinggi. Tinggal setor nilai aja ya, haha tapi nggak semudah itu loh dek. Mungkin ada sebagian yang memang beruntung, tapi dibalik keberuntungannya pasti ada usaha yang Ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Untuk kalian yang nanti nggak lolos jalur SNMPTN, tenang dek masih ada jalur SBMPTN dan UM. Ah tapi jalur SBMPTN katanya soalnya susah-susah kak, pesimis nih u,u. Gimana mau lolos kalau kalian udah nggak semangat gitu? Nih, temenku punya kisah seru perjuangan SBMPTNnya yang sepertinya akan memotivasi kalian untuk semangat belajar lagi setelah UN selesai :)
Temenku yang pertama namanya Galih Widi Astuti (Lulusan terbaik SMANCA IPA tahun 2014), saat ini Mbak Galih Alhamdulillah sudah memasuki semester 4 prodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Yogyakarta, mau tahu kisahnya? Selamat membaca...
Masa SMA masa paling seru, masa mencari jati diri, masa jungkir balik memperjuangkan impian. Meskipun perjuangan itu akan lebih terasa dan lebih hebat lagi setelah sebuah kunci berhasil kita peroleh. Iya, dimasa itu ibarat batu loncatan kita untuk akhirnya kamu akan menemukan kunci untuk membuka gerbang menuju jalan masa depanmu.
Tahun 2014 aku melepas seragam putih abu-abuku dan memulai dunia baru yang lebih luas dengan jalan juang nyata. Dunia yang sebelumnya hanya angan kosong untukku. Bukan tanpa perjuangan aku meraihnya. Meskipun impian yang kuraih itu sederhana, tapi dengan jalan yang akan menuntunku ini aku  bahagia menapakkan kaki dan malalui semua proses.
Untuk sampai pada jalan ini aku harus melewati sebuah tantangan besar yang membuat kebanyakan siswa tak terkecuali aku takut untuk menempuhnya. Ujian Nasional SMA, banyak cerita yang masih terkenang tentang manis pahitnya sebuah perjuangan. Resep umum untuk lulus dari tantangan wajib itu tentu saja belajar. Belajar untuk Ujian Nasional menurutku tidak bisa disamakan dengan belajar untuk menempuh UAS atau UTS. Bagiku belajar untuk UAS / UTS dengan sistem wajangan itu tidak menjadi masalah. Soal UAS/UTS bisa dijawab dengan lancar dan tenang asalkan kita benar-benar mendalami materi di malam sebelum ujian itu. Eh, tapi bukan berarti aku mencontohkan bahwa untuk menempuh UAS/UTS lebih baik menggunakan sistem belajar kebut semalam lho hehe..tentu saja sistem belajar dengan menyicil pendalaman materi setiap hari itu akan jauh lebih baik dan lebih dapat mengasah otak. Dalam konteks ini aku membandingkan dengan siatem belajar untuk menempuh UN. Ya, sistem belajar untuk UN bukan lebih baik lagi tapi harus menggunakan sistem belajar dengan mendalami materi secara sedikit demi sedikit dan benar-benar dipahami dengan baik. Konsekuensinya kita harus memulainya dari jauh2 hari sebelum UN tiba. Hem,karena biasanya aku menggunakan sistem belajar kebut semalam maka banyak materi yang tidak banyak kuingat sampai aku menduduki bangku kelas 9. Jadi dari awal kelas 9 sudah mulai cari buku-buku kelas 7 dan 8 lalu aku mulai baca-baca sedikit demi sedikit. Yang terpenting supaya belajar lebih praktis, kamu harus tahu KD2 atau pokok2 bahasan yg akan keluar buat UN. Biasanya sih sekolah sudah memprediksi soal-soal yang akan keluar. Kamu bisa tanyakan pada guru pengampu setiap mapelnya.
Nah, belajar juga bisa dicicil di sekolah kok. Kegiatan les tambahan itu adalah salah satu kesempatan tambahan juga buat kamu agar lebih memahami materi yang akan diujikan. Kuncinya adalah kamu harus menyimak dengan baik penjelasan dari guru, karena di saat les terkadang guru akan memberi trik-trik khusus untuk menyelesaikan soal. Les tambahan juga memberikan kesempatan baik bagi kamu untuk bertanya pada guru pembimbing tentang materi yang belum dipahami. Alangkah lebih baik jika sebelum les atau jam pelajaran biasakan diri untuk membaca materi terlebih dahulu karena bagiku cara tersebut dapat membuat lebih bersemangat dan berminat dalam menyimak materi yang akan disampaikan guru. Apalagi jika ada hal yang perlu ditanyakan pada guru itu mengindikasikan bahwa kamu sudah lebihh paham pada materi yang disampaikan.
Selain belajar dan terus belajar jangan lupa terus lihat kalender, untuk memastikan sisa hari sebelum UN telah kamu siapkan dengan sebaik-baiknya. Diluar semua hal penting itu, ada hal yang jauuuh lebih penting. DOA.Yang wajib sudah tentu tidak boleh ditinggalkan. Yang sunnah kalau bisa dijalankan dan ditingkatkan. Memang bnyak yang bilang alimnya pas mau ujian aja. Hem, dari pada mau ujian pun pintu hati masih tertutup, itu justru lebih buruk. Aku selalu ingat denga kaliamt ini "mintalah dengan sabar dan sholat". Jadi, kalau kamu ingin mendapat lebih maka berdoanya juga harus lebih semangat lagi. Jangan lupa untuk minta doa restu orang tua, minta mereka untuk mendoakan segala proses yang harus kita lewati. Kita berdoa untuk dikuatkan mentalnya supaya tetap tenang menghadapi UN, memohon kepada Allah untuk dimudahkan pemahaman materi UN, dan mohonlah agar dilancarkan dalam menjawab setiap soal sehingga kita lulus dengan nilai yang baik hehe. Pokoknya doa itu sangat penting untuk menghadapi UN. Doa akan memberikan semangat spiritual kita. Bahkan pergerakan tangan kita saat melingkari lembar jawab pun tak lepas dari kuasa-Nya. Jadi jangan sedikit pun meremehkan kekuatan doa ya sob.
Pengalaman nih, waktu UN kimia, jujur tidak ada 10% soal yang yakin bisa kujawab dengan benar. Soal yang keluar ternyata tidak seperti dugaan sebelumnya. Tidak seperti yang biasanya dikerjakan saat les tambahan atau pelajaran harian. Kukira cuma lembar soalku saja yang bermasalah, ternyata teman-teman yang lain juga meraskan hal yang sama. Berkat kekuatan doa, aku mendapatkan nilai yang lebih dari cukup untuk mapel kimia. Ini bukan rekayasa, tapi ini benar nyata. Jadi teman, persiapan doa adalah hal terpenting diluar ikhtiar kita yang lainnya. Bagaimanapun juga kerja otak kita, daya serap otak kita, semangat belajar kita tak terlepas dari kehendak Tuhan. Yang lebih tidak kusangka adalah ketika aku mendapat ranking 1 paralel saat kelulusan SMA, padahal sebelumnya ketika ujian semester aku tidak pernah mendapatkannya. Itu semua berkat DOA sob.
Masalah klasik yang sering dihadapi sebagian besar siswa setelah lulus ialah memilih dimanakah ia akan melanjutkan masa depannya. Masalah itu juga sempat kualami. Konsultasi kesana kemari, tapi bukannya menemukan titik terang justru hal itu menambah kebimbangan dan ketidakpercayaan diri.Terlebih setelah mengetahui bahwa aku gagal dalam jalur SNMPTN. Sempat putus asa, bagaimana tidak? SNMPTN. Jalur pertama masuk PTN gagal kutembus. Tapi rasa putus asa itu sesegera mungkin aku buang. Aku yakin, rahasia Allah dibalik semua ini adalah jauh lebih indah dari yang aku bayangkan. Sempat terlintas untuk mencoba mendaftar di PTS, tapi selama masih ada jalur lain ke PTN aku belum tertarik untuk mendaftar di PTS. Haduh, anak buruh seperti aku bisa-bisa di DO sebelum lulus karena gak bisa bayar administrasi hehe. Dan akhirnya aku melanjutkan perjuanganku di jalur SBMPTN, konsekuensinya ya aku harus belajar lagi untuk mempersiaptan tes SBMPTN.
Aku memulai dengan melihat tipe-tipe soal SBMPTN di buku-buku dan website di internet. Ternyata belajar untuk lolos SBMPTN lebih keras dari pada belajar untuk lulus UN.Begitupun dengan doa yang kupanjatkan juga lebih kuat. Semua ini kulakukan untuk masa depanku, untuk keluargaku.
Cara belajarku untuk lolos SBMPTN tidak jauh berbeda dengan cara belajar untuk lulus UN. Jujur aku hanya belajar dengan satu buku kumpulan soal SBMPTN saja. Ada beberapa teman yang belajar di bimbel. Tapi tak sedikitpula yang memilih untuk belajar sendiri menggunakan buku-buku tertentu. Aku salah satunya. Belajar untuk lolos SBMPTN tidak melulu lewat bimbel kok. Dengan kepercayaan diri untuk belajar giat dan doa yang kuat insyaAllah kamu bisa. Hem, pertama mendapat buku itu aku langsung melihat bagian-bagian mana yang harus aku pelajari dengan serius. Ada satu trik yang aku lakukan untuk belajar dalam mempersiapkan SBMPTN dulu. Aku menghitung jumlah halaman yang sudah aku pilih dan harus aku seriusi dalam buku peganganku. Setelah itu kita sesuaikan dengan jumlah hari yang tersisa sampai hari H SBMPTN tiba. Sehingga kita bisa menetapkan jumlah lembar buku yang harus kita pelajari tiap harinya.
Yang lebih terpenting dari segalanya adalah kembali pada hakikat diri kita. Kita makhluk Allah. Kita boleh bermimpi, tapi Allah lah yang memiliki kuasa untuk mewujudkan mimpi kita. Jadi teman, jangan lupa untuk terus meminta pada-Nya. Bagaimanapun doa sangat menentukan hal-hal yang akan kita lakukan. Saking takutnya tidak lolos SBMPTN, saran dari seorang guruku, aku membawa air cucian kaki ibuku dan aku bawa saat ujian SBMPTN diselenggarakan. Tidak hanya membawanya aku juga meminumnya saat aku mengerjakan ujian seleksi itu. Hem, dahsyatnya kekuatan doa, soal fisika tak satupun bisa kukerjakan . Soalnya sungguh jauh berbeda dengan soal UN, aku hanya menjawab 3 soal itupun asal-asalan. Tapi sungguh tak terduga aku lolos SBMPTN di pilihan pertamaku jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Yogyakarta. Kembali kekuatan doa kurasakan. Dan kini, aku tahu rahasia yang Allah simpan untukku lebih indah dari yang kubayangkan. Aku kuliah tanpa melibatkan sepeserpun rupiah dari orang tua. Hal terindah yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Kini giliran kalian untuk berjuang dalam doa dan ikhtiarmu. Yang harus kalian ingat adalah jangan mencoba kecurangan dalam bentuk apapun. Jangan biarkan kecurangan itu merajai hati dan pikiranmu. Percayalah pada diri kalian sendiri. Kecurangan itu pasti akan berbuah pahit di masa depanmu. Selamat berjuang dan selamat menitih masa depan :)


1 komentar:

  1. Member baru ukh.
    Cari-cari blog hajar nemunya ini. Iya ini kan, bener???
    Semangat bermanfaat, calon tetangga di Jannah.

    BalasHapus