Dari judulnya aja
udah pengin nangis, ngomongin sosok ini ga akan ada habisnya. Karena bagiku
ibuklah satu-satunya orang yang punya kepedulian, kekhawatiran, dan rasa sayang
lebih besar dari yang lainnya. Di postingan beberapa waktu yang lalu aku nyeritain
sosok bapakku sang superheroku, sekarang giliran ibukku :)
Namanya Armiyah,
sehari-harinya lebih banyak di rumah mengurus semua yang ada di rumah. Ibuk
buatku wanita super, dari pagi sampai pagi lagi ibuk melaksanakan tugas sebagai
istri dan ibu dengan baik. Meskipun ibuk ga bekerja, tapi ibuk adalah ‘tangan
kanan’ bapak dalam menjalankan semua pekerjaan bapak. Dari mulai kerjaan di
sawah, bisnis kerupuk, sampai ketika musim tembakau tiba ibuk selalu membantu
bapak. Bukan hanya membantu tapi aku rasa ibuk juga menjadi penyemangat,
pengatur keuangan, dan motivator untuk bapak. So sweet... benar juga dibalik
seorang pria sukses ada wanita di belakangnya. Yups that’s my mom.
(Bapak dan ibuk)
Hmm, saking banyak
yang pengin aku ceritakan sampai bingung mau mulai dari mana dulu. Selama aku
kuliah yang akhirnya harus berjauhan dengan ibu, begitu banyak peran ibu yang
secara ga langsung aku lakukan juga. Tiap pagi harus masak nasi, buat teh anget
sendiri (kalo di rumah biasanya udah dibuatin), mikir harus makan apa hari ini,
mengatur keuangan tiap bulan yang harus cukup sesuai jatah bulanan. Kehidupan
baru ini memeberiku banyak pelajaran untuk menjadi istri dan ibu suatu saat
nanti haha.
Semenjak kuliah
memang aku merasakan betul kasih sayang seorang ibu, masih inget banget ketika
aku diantar keluarga untuk pindahan ke kos. Ibu berkaca-kaca ketika kita saling
berpamitan, hari itu aku akan berjauhan dengan bapak dan ibu. Kenangan itu
masih sangat membekas, aku baru tahu rasanya seberat itu berjauhan dengan dua
pahlawanku. Tiap kali aku pulang, ibu akan membuatkanku tempe mendoan, kadang
nasi megono, tak jarang juga menanyakan mau makan apa atau mau beli apa. Semenjak
kuliah juga aku tahu ibu tak pernah absen bangun lebih pagi untuk shalat malam,
ada doa yang selalu ibu panjatkan untuk semua anak-anaknya. Tiap kali aku
pulang juga, ibu tak pernah membangunkanku lebih awal. Selama pulang aku selalu
tidur bersama ibu. Ibu paling tahu ketika aku tidur dan mendapati kamar gelap
entah karena mati lampu aku kaget dan akan berteriak ketakutan haha. Oleh sebab
itu, tiap pagi ketika ibu mematikan lampu kamar ibu pasti menghidupkan senter.
Ibuku adalah tipe
ibu pemikir jangka panjang. Pengatur keuangan rumah tangga yang baik. Hidup
sederhana dengan kebahagiaan yang luar biasa. Ketika aku sudah menjadi istri
dan ibu nanti aku ingin menjadi seperti ibuku. Ketika sudah berkeluarga akan
ada banyak keperluan-keperluan yang ga tahu kapan datangnya, dan karena itulah
ibu punya 3 tabungan sekaligus, 1 tabungan di bank, dan 2 tabungan lainnya
ditabung di celengan. Dalam sehari 2 tabungan itu pasti terisi. Dan baru aku
tahu juga terkadang tabungan itu ibu gunakan untuk membelikan baju atau
kerudung untukku dengan alasan biar aku ga bingung mau pakai baju apa kalau
kuliah. Ibuku adalah ibu paling pengertian sedunia J. Yups kegagalan ekonomi
keluarga pernah kami rasakan, ibu belajar dari kegagalan masa lalu. Dan kamipun
kini hidup sederhana, meskipun ibu punya simpanan yang cukup, tapi kalau urusan
menu makanan tiap harinya ga pernah mewah-mewah. Meskipun sekali waktu ketika
bertepatan ada hajat desa ya ibu akan membelikan menu yang sedikit mewah. Ibu
sangat perhitungan dalam segala hal, tapi ibu ga pelit. Berbagi selalu menjadi
hobi ibuku ketika kami mendapat rejeki yang lebih.
Aku banyak belajar
dari ibuku, masih banyak hal-hal lain yang semoga bisa aku terapkan suatu saat
nanti. Tak perlu ucapan sayang buk, aku menyayangimu lewat doa-doa dan segala
perilaku yang kutunjukkan sebaik mungkin
meskipun tak jarang aku masih menyakitimu J
aku ngga yakin semester 4 besok kamu bakalan jarang pulang jar.
BalasHapus