FILOSOFI AIR DAN
MIMPI
~ ahajar
Air tak akan pernah membohongi kemana arah
ia pergi. Jika aku air akan kualirkan mimpi ini ke tempat yang kutuju sejak
dulu, tanpa harus berbelok arah, tanpa harus menghitung berapa lama aku sampai
kesana. Jika aku air maka aku akan bermigrasi ke tempat yang telah lama
diidamkan si penguasa hati. Jika aku air maka tak usah aku peduli tentang jarak
dan waktu yang dibutuhkan untuk menemukan debitnya. Tapi air tetaplah air, ia
akan mengalir ke tempat yang belum tentu ia tuju, air tetap akan berbelok di
tikungan-tikungan yang mungkin saja tidak ia inginkan, air tetap akan peduli
dengan jarak dan waktu untuk menemukan debitnya.
Aku masih menikmati derasnya suara
grojogan (air terjun) ini, sambil kupandangi kemana air itu jatuh dan pergi.
Lalu kuikuti aliran air sungai yang berlari dari tempat yang lebih tinggi. Aku
sok berfilosofi, padahal mungkin ini hanya sebuah alibi untuk memenangkan hatiku
saja. “Air selalu pergi ke tempat
terbaiknya, ia tak akan menyalahkan keadaan, dimanapun ia mengalir air mencoba
memberi manfaat kepada sekitarnya. Belajarlah dari air, ini tempat terbaikmu
(aku)”.
***
Pengumuman online itulah awal mula
filosofi ini kuciptakan untuk diriku sendiri. Aku gagal di jalur pertama masuk
perguruan tinggi negeri. Mencoba menenangkan hati, masih ada jalur lain yang
bisa kuikuti. Waktu itu yang terpikir hanya bagaimana aku bisa lolos di
perguruan tinggi, tanpa memikirkan apa yang menjadi keinginanku selama ini.
Kutinggalkan apa yang aku pelajari selama dua tahun di ilmu alam, lalu beralih
ke ilmu sosial demi jalur kedua masuk perguruan tinggi negeri. Tidak pernah ada
kesia-siaan, meskipun aku harus mengulang semua dari nol. Sejarah, ekonomi,
sosiologi, dan geografi kulumat habis-habisan selama beberapa bulan terakhir.
Huh, tapi pertanyaan ini...
“Lintas jurusan? Sia-sia dong belajar di
IPA? Lalu dua tahun belajar kimia, biologi, fisika buat apa?”
Aku memang tak sepandai
temanku, aku juga sadar jika usahaku untuk melanjutkan studi tak sehebat
temanku. Tapi ada satu keyakinan bahwa aku bisa. Tak ada kesia-siaan dalam
menuntut ilmu, ini hanya sebuah pilihan, biarlah kimia, biologi, dan fisika
menjadi pengantar proses perjuangan yang tak akan pernah berakhir.
Hari ini aku berjuang
di jalur tertulis masuk perguruan tinggi negeri, segala daya dan usahaku selama
ini kutumpahkan pada beberapa jam untuk mengerjakan soal yang banyak tak
kumengerti. Kalaupun aku lolos di jalur ini, pasti ada faktor lain yang
membawaku ke depan pintu mimpi itu. Sebulan menunggu pengumuman hasil tes, pengumuman
online ini adalah penentu jalan hidupku selanjutnya. Kegelisahan, ketakutan, dan
semua harapan itu menjadi satu. Oh Allah, aku lolos di jalur ini. Kuusap-usap
monitor komputer warnet, barang kali ada yang salah, kuulang lagi membuka
portal pengumuman itu, aku lolos tak ada yang salah. Pengumuman ini langsung kukabarkan
kepada bapak dan ibuku, raut wajah bangga terlukis dari senyuman mereka.
Beberapa hari setelah pengumuman itu, aku mengurus apa yang harus diurus. Lalu
ada yang baru kusadari bahwa aku akan jauh dari dua malaikatku itu, akan
kutinggalkan dinginnya kotaku, dan kubawa mimpi selanjutnya yang akan
kuperjuangkan kembali di tempat baru.
Hari osmaru telah
berlalu, teman baru, keluarga baru, lingkungan baru, dan masalah baru. Guru, ya
di fakultas keguruan inilah akan kuraih asa. Tak pernah ada keinginan sejak
dulu menjadi guru, tapi ya sudahlah aku percaya jika guru adalah profesi mulia.
Mencoba beradaptasi dengan mata kuliah yang jauh dari yang kupelajari semasa
SMA, terus beradaptasi dan kejenuhan itu datang begitu saja. Sempat ingin
kutampar diriku sendiri ketika semangat itu mulai turun, ketika kuingat
perjuangan untuk lolos dan merasakan enaknya duduk di bangku perkuliahaan,
ketika kuingat aku bisa mengalahkan beratus orang yang juga ingin merasakan
bangku ini.
Aku jenuh di tempat
ini. Kuceritakan keluh ini kepada teman-temanku.
“Mau pindah? Sia-sia
dong perjuanganmu masuk kesini!”. Lalu kuurungkan niat untuk mengikuti ujian
masuk perguruan tinggi tahun berikutnya. Tapi argumenku memenangkan niatan
untuk mencoba ujian itu kembali, “Tidak
ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan, ini hanya proses saja, toh banyak
orang yang salah jurusan dan ingin mengikuti tes lagi”. Lalu kutanya lagi
pada temanku.
“Pindah saja kalau
memang tak bahagia di tempatmu saat ini, buat apa susah-susah kuliah tapi tidak
suka dengan apa yang diperjuangkan!”. Ah iya jawaban ini sungguh membuat gairah
mengulang ujian lagi semakin tinggi. Aku memantapkan diri untuk mengikuti ujian
di tahun berikutnya. Hingga aku bertemu banyak orang, keinginan untuk mengikuti
ujian itu mulai rontok hari demi hari.
“Jadilah orang yang
bersabar, apa yang ditakdirkan oleh Allah itulah jalan terbaikmu. Lakukan dengan
sebaik-baiknya apa yang sudah ditakdirkan Allah untukmu saat ini”. Kalimat itu
seolah memberi pencerahan untuk masalah yang sedang kuhadapai. Aku ingat sekali
lagi, kucari makna yang tersembunyi dari setiap kata yang tersusun dalam
kalimat itu. Argumen-argumen yang menyarankan aku untuk pindah tak berani
melawan ketika kalimat itu muncul dari seorang pembicara dalam sebuah seminar
yang aku ikuti. Kuputuskan tetap bertahan di tempat ini, belajar mengubah
kejenuhan menjadi kesenangan. Aku belajar untuk bersyukur menerima apa yang
sudah digariskan Allah dalam hidupku.
Pagi ini aku akan
kembali bertemu dengan sastra lama dan linguistik umum. Ya, inilah duniaku saat
ini, belajar memahami bahasa yang terkadang bisa membuatku gila. Bahasa tak
semudah yang kukira, bahasa tak beda jauh dengan fisika. Tapi aku menikmati
proses ini, ketika bercampur dengan 61 mahasiswa lain di kelas, ketika dosen
sering terlambat memberi kuliah, ketika harus menghadapi deadline untuk mengumpulkan tugas, dan bertemu orang-orang baru di
beberapa kegiatan mahasiswa yang ada.
***
Bulan ini akan dipenuhi dengan suara
petir dan hujan yang mengguyur tiap hari. Aku akan sering berjumpa dengan
tulusnya air yang ditakdirkan untuk turun dan membasahi aspal di kota
perantauan, bahkan ketika ia membuat bocor atap rumah kos, membuat geger
seluruh isi kos, membuat tawa dan gelisah tiap malam. Tapi itulah air, ia selalu pergi ke tempat terbaiknya, ia
tak akan menyalahkan keadaan, dimanapun ia mengalir air mencoba memberi manfaat
kepada sekitarnya.
Belajarlah dari air,
belajarlah dari alam!
http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-berbagai-kecurangan-yang-bisa.html
BalasHapushttp://asiataipanbiru.blogspot.com/2018/08/taipanqq-5-alasan-mengapa-perempuan.html
Taipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong