Selasa, 28 April 2015

Cerpen: FILOSOFI AIR DAN MIMPI



FILOSOFI AIR DAN MIMPI
~ ahajar
Air tak akan pernah membohongi kemana arah ia pergi. Jika aku air akan kualirkan mimpi ini ke tempat yang kutuju sejak dulu, tanpa harus berbelok arah, tanpa harus menghitung berapa lama aku sampai kesana. Jika aku air maka aku akan bermigrasi ke tempat yang telah lama diidamkan si penguasa hati. Jika aku air maka tak usah aku peduli tentang jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk menemukan debitnya. Tapi air tetaplah air, ia akan mengalir ke tempat yang belum tentu ia tuju, air tetap akan berbelok di tikungan-tikungan yang mungkin saja tidak ia inginkan, air tetap akan peduli dengan jarak dan waktu untuk menemukan debitnya.
Aku masih menikmati derasnya suara grojogan (air terjun) ini, sambil kupandangi kemana air itu jatuh dan pergi. Lalu kuikuti aliran air sungai yang berlari dari tempat yang lebih tinggi. Aku sok berfilosofi, padahal mungkin ini hanya sebuah alibi untuk memenangkan hatiku saja. “Air selalu pergi ke tempat terbaiknya, ia tak akan menyalahkan keadaan, dimanapun ia mengalir air mencoba memberi manfaat kepada sekitarnya. Belajarlah dari air, ini tempat terbaikmu (aku)”.
***
Pengumuman online itulah awal mula filosofi ini kuciptakan untuk diriku sendiri. Aku gagal di jalur pertama masuk perguruan tinggi negeri. Mencoba menenangkan hati, masih ada jalur lain yang bisa kuikuti. Waktu itu yang terpikir hanya bagaimana aku bisa lolos di perguruan tinggi, tanpa memikirkan apa yang menjadi keinginanku selama ini. Kutinggalkan apa yang aku pelajari selama dua tahun di ilmu alam, lalu beralih ke ilmu sosial demi jalur kedua masuk perguruan tinggi negeri. Tidak pernah ada kesia-siaan, meskipun aku harus mengulang semua dari nol. Sejarah, ekonomi, sosiologi, dan geografi kulumat habis-habisan selama beberapa bulan terakhir. Huh, tapi pertanyaan ini...
“Lintas jurusan? Sia-sia dong belajar di IPA? Lalu dua tahun belajar kimia, biologi, fisika buat apa?”
Aku memang tak sepandai temanku, aku juga sadar jika usahaku untuk melanjutkan studi tak sehebat temanku. Tapi ada satu keyakinan bahwa aku bisa. Tak ada kesia-siaan dalam menuntut ilmu, ini hanya sebuah pilihan, biarlah kimia, biologi, dan fisika menjadi pengantar proses perjuangan yang tak akan pernah berakhir.
Hari ini aku berjuang di jalur tertulis masuk perguruan tinggi negeri, segala daya dan usahaku selama ini kutumpahkan pada beberapa jam untuk mengerjakan soal yang banyak tak kumengerti. Kalaupun aku lolos di jalur ini, pasti ada faktor lain yang membawaku ke depan pintu mimpi itu. Sebulan menunggu pengumuman hasil tes, pengumuman online ini adalah penentu jalan hidupku selanjutnya. Kegelisahan, ketakutan, dan semua harapan itu menjadi satu. Oh Allah, aku lolos di jalur ini. Kuusap-usap monitor komputer warnet, barang kali ada yang salah, kuulang lagi membuka portal pengumuman itu, aku lolos tak ada yang salah. Pengumuman ini langsung kukabarkan kepada bapak dan ibuku, raut wajah bangga terlukis dari senyuman mereka. Beberapa hari setelah pengumuman itu, aku mengurus apa yang harus diurus. Lalu ada yang baru kusadari bahwa aku akan jauh dari dua malaikatku itu, akan kutinggalkan dinginnya kotaku, dan kubawa mimpi selanjutnya yang akan kuperjuangkan kembali di tempat baru.
Hari osmaru telah berlalu, teman baru, keluarga baru, lingkungan baru, dan masalah baru. Guru, ya di fakultas keguruan inilah akan kuraih asa. Tak pernah ada keinginan sejak dulu menjadi guru, tapi ya sudahlah aku percaya jika guru adalah profesi mulia. Mencoba beradaptasi dengan mata kuliah yang jauh dari yang kupelajari semasa SMA, terus beradaptasi dan kejenuhan itu datang begitu saja. Sempat ingin kutampar diriku sendiri ketika semangat itu mulai turun, ketika kuingat perjuangan untuk lolos dan merasakan enaknya duduk di bangku perkuliahaan, ketika kuingat aku bisa mengalahkan beratus orang yang juga ingin merasakan bangku ini.
Aku jenuh di tempat ini. Kuceritakan keluh ini kepada teman-temanku.
“Mau pindah? Sia-sia dong perjuanganmu masuk kesini!”. Lalu kuurungkan niat untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahun berikutnya. Tapi argumenku memenangkan niatan untuk mencoba ujian itu kembali, “Tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan, ini hanya proses saja, toh banyak orang yang salah jurusan dan ingin mengikuti tes lagi”. Lalu kutanya lagi pada temanku.
“Pindah saja kalau memang tak bahagia di tempatmu saat ini, buat apa susah-susah kuliah tapi tidak suka dengan apa yang diperjuangkan!”. Ah iya jawaban ini sungguh membuat gairah mengulang ujian lagi semakin tinggi. Aku memantapkan diri untuk mengikuti ujian di tahun berikutnya. Hingga aku bertemu banyak orang, keinginan untuk mengikuti ujian itu mulai rontok hari demi hari.
“Jadilah orang yang bersabar, apa yang ditakdirkan oleh Allah itulah jalan terbaikmu. Lakukan dengan sebaik-baiknya apa yang sudah ditakdirkan Allah untukmu saat ini”. Kalimat itu seolah memberi pencerahan untuk masalah yang sedang kuhadapai. Aku ingat sekali lagi, kucari makna yang tersembunyi dari setiap kata yang tersusun dalam kalimat itu. Argumen-argumen yang menyarankan aku untuk pindah tak berani melawan ketika kalimat itu muncul dari seorang pembicara dalam sebuah seminar yang aku ikuti. Kuputuskan tetap bertahan di tempat ini, belajar mengubah kejenuhan menjadi kesenangan. Aku belajar untuk bersyukur menerima apa yang sudah digariskan Allah dalam hidupku.
Pagi ini aku akan kembali bertemu dengan sastra lama dan linguistik umum. Ya, inilah duniaku saat ini, belajar memahami bahasa yang terkadang bisa membuatku gila. Bahasa tak semudah yang kukira, bahasa tak beda jauh dengan fisika. Tapi aku menikmati proses ini, ketika bercampur dengan 61 mahasiswa lain di kelas, ketika dosen sering terlambat memberi kuliah, ketika harus menghadapi deadline untuk mengumpulkan tugas, dan bertemu orang-orang baru di beberapa kegiatan mahasiswa yang ada.
***
Bulan ini akan dipenuhi dengan suara petir dan hujan yang mengguyur tiap hari. Aku akan sering berjumpa dengan tulusnya air yang ditakdirkan untuk turun dan membasahi aspal di kota perantauan, bahkan ketika ia membuat bocor atap rumah kos, membuat geger seluruh isi kos, membuat tawa dan gelisah tiap malam. Tapi itulah air, ia selalu pergi ke tempat terbaiknya, ia tak akan menyalahkan keadaan, dimanapun ia mengalir air mencoba memberi manfaat kepada sekitarnya.
Belajarlah dari air, belajarlah dari alam!

1 komentar:

  1. http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-berbagai-kecurangan-yang-bisa.html
    http://asiataipanbiru.blogspot.com/2018/08/taipanqq-5-alasan-mengapa-perempuan.html


    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus